BBPOM Mataram Lakukan Refresment Sertifikasi CDOB dan Sosialisasi Rebranding Ayo Buang Sampah Obat

Kegiatan refreshment / penyegaran terkait alur proses Sertifikasi dan Resertifikasi CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) bagi Pedagang Besar Farmasi (foto/istimewa)

Mataram (Kilasntb.com) - BBPOM di Mataram mengundang 23 Apoteker Penanggung Jawab (APJ) PBF se-Pulau Lombok dalam kegiatan Ngobrol Bareng Kepala BBPOM di Mataram. Kegiatan ini dilakukan untuk refreshment / penyegaran terkait alur proses Sertifikasi dan Resertifikasi CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) bagi Pedagang Besar Farmasi, pada Selasa (01/10/2024)

"Sertifikasi CDOB sangat penting untuk menjamin bahwa seluruh proses distribusi obat, dari pengadaan, penyimpanan, pengangkutan, hingga penyerahan kepada pihak yang berwenang, dilakukan sesuai standar. Prosesnya ketat, komitmen dan konsistensi dalam penerapan CDOB menjadi kunci penting untuk memastikan mutu, khasiat, dan keamanan obat tetap senantiasa terjaga sampai ke pengguna akhir," ujar Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan Prakasa S. 

Selain melakukan refreshment tentang Sertifikasi CDOB juga disosialisasikan Rebranding Gerakan "Ayo Buang Sampah Obat” yang rencanaya akan dilaksanakan secara nasional oleh Badan POM dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPOM yang tersebar di seluruh Indonesia pada akhir bulan Oktober 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sisa / limbah obat dengan cara yang benar, guna mencegah berbagai risiko yang dapat ditimbulkan oleh sampah obat yang tidak ditangani secara tepat.

Sampah obat yang tidak dikelola dengan benar berisiko disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti digunakan untuk memproduksi obat ilegal atau palsu yang bisa merugikan masyarakat. Selain itu, limbah obat yang terbuang sembarangan juga dapat mencemari lingkungan, yang berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat secara luas.

“Gerakan ini akan dilaksanakan secara serentak di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kota Mataram melalui sosialisasi, kampanye publik, serta penyediaan fasilitas pengumpulan limbah obat baik di sarana pelayanan kefarmasian terdekat atau di sarana publik. Melalui kegiatan ini kita harap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar bertanggung jawab dan memiliki akses yang lebih mudah dalam membuang obat-obatan yang sudah kadaluarsa atau tidak lagi diperlukan sehingga tidak mencemari lingkungan” tandas Yosef. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama