Tarian sambutan dari talent binaan Kampung Berseri Astra (KBA) Selagalas di Taman Selagalas Mataram (foto/Kilas NTB) |
Sejak terbentuk pada 2021, KBA Selagalas ini berhasil mengembangkan potensi-potensi dari empat pilar yakni pendidikan, kesehatan, lingkungan dan kewirausahaan. Namun Ketua KBA, Lalu Zia Ulyandri mengatakan, potensi kewirausahaan dan pendidikan di Desa Selagalas ini diklaim lebih menonjol.
"Harapan ke depan kami untuk Tim Astra bisa terus sinergi dan membantu KBA Selagalas dalam pengembangan potensi yang ada," ujarnya dalam kunjungan wartawan dan blogger pada Jumat (04/10/2024) di Taman Selagalas Mataram.
Panti pijat tunanetra Al Mahsyar milik Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pendidikan Tuna Netra (YPTN) Mataram (foto/Kilas NTB) |
Fahtul Muin, pengajar keterampilan memijat di SLB tersebut mengatakan, saat ini ada 12 siswa yang sedang belajar keterampilan memijat. "Untuk kurikulum memijat ini kami berlakukan dari SMP sampai SMA. Namun di sini (SLB) tidak menerbitkan sertifikat, melainkan kami hanya memberikan rekomendasi siapa yang siap dan mampu," terang bapak dua anak ini.
Selain itu, di SLB tersebut sudah membuka Panti Pijat Tuna Netra Al Mahsyar, dengan jam praktik setiap hari, dari pukul 12.00 siang hingga 09.00 malam. Cukup dengan membayar Rp 50 ribu rupiah, pasien akan dipijat selama satu jam. "Berbeda jika dipanggil keluar, tarif yang dipatok Rp 75 ribu," kata Fathul.
Pembuatan pupuk cair di Kebun Bina Karakter SMAN 6 Mataram berbahan air beras (foto/Kilas NTB) |
"Mereka yang melakukan pelanggaran, dibina dan diberdayakan untuk membuat pupuk cair dan organik," kata Pembina Kebun Bina Karakter SMAN 6 Mataram, M. Ridwan.
Ia pun berharap, Astra bisa membantu untuk mesin pupuk dan sumur bor, mengingat keduanya belum dimiliki oleh sekolah. "Kami berharap Astra bisa membantu," ucapnya.
Penjemuran rengginang ketan (foto/Kilas NTB) |
Pengelola industri rengginang, Nanda mengatakan, dengan memberdayakan 15 pekerja yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga di lingkungan setempat, industri rumahan tersebut mampu mengolah beras ketan menjadi panganan rengginang.
"Jika cuaca bagus, kami mampu memproduksi 10 hingga 15 kilogram rengginang setiap harinya," ucapnya. (Sf)