![]() |
Pelatihan Pre Service Training Pelayanan Kontrasepsi yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI. |
Mataram (Kilasntb.com) - Sebanyak puluhan mahasiswa akhir semester Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Mataram mendapat kesempatan mengikuti pelatihan Pre Service Training Pelayanan Kontrasepsi yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Kegiatan secara intensif digelar pada 3 - 4 Oktober 2023 di Poltekkes Kemenkes Mataram. Selain teori di ruangan, praktek akan dilaksanakan di Puskesmas Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat.
Penata Kependudukan Keluarga Berencana (KKB) Ahli Madya BKKBN RI, dr. Mataram Endra selaku pihak penyelenggara mengatakan pelatihan bagi mahasiswa Poltekes sebagai calon tenaga kesehatan ini memiliki tujuan jangka pendek yakni meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan KB berkualitas.
"Ini adalah pilot project kami yang rencananya akan dilaksanakan di kampus Poltekes-poltekes di seluruh Indonesia, tidak hanya di NTB saja," ucapnya.
Dikatakannya, selain tujuan jangka pendek. Tujuan jangka panjang pelatihan ini adalah agar lulusan Poltekes mampu mengimplementasikan keterampilannya di masyarakat secara profesional.
"Tentunya ini memiliki dampak positif untuk BKKBN karena ibu-ibu bidan nanti akan menjadi praktisi yang melayani KB," ucapnya.
Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes Mataram, Ni Putu Karunia Ekayani, SST., M.Kes mengatakan pelatihan pelayanan kontrasepsi ini meliputi konseling, termasuk cara pencegahan dan pengendalian infeksi, serta pasang cabut akdr dan implan.
"Diharapkan kapasitas calon tenaga kesehatan nantinya mampu memberikan pelayanan KB lebih maksimal," ucap Ekayani dalam sambutannya.
Pada kesempatan yang sama, Perwakilan BKKBN Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Sekretarisnya Johari Effendi, S.Pd menyampaikan, sesuai amanat Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dimana BKKBN ditunjuk sebagai ketua tim pelaksana dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting.
"Salah satu dampak stunting yaitu dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan anak setelah dewasa, maka Bidan sebagai tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan yang bertugas sebagai pelaksana dan pengelola kesehatan harus mampu dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak termasuk masalah stunting," pungkasnya. (Fie)