Janda Muda Dibunuh Karena Tolak Ajakan Nikah, Pelaku Tewas Akhiri Hidup Usai Buron

 


Jawab Barat, (Kilasntb.com) - Polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan seorang janda muda bernama Wiwin Sunengsih (31). Korban ternyata dihabisi oleh pria yang berstatus duda bernama Mulyadi (38), diketahui, Mulyadi  menghabisi nyawa Wiwin Sunengsih pada Minggu (8/5/2022).

Pelaku membunuh korban di rumahnya di Kecamatan Padalarang, Bandung Barat,  korban dianiaya menggunakan senjata tajam hingga terluka parah dan meninggal dunia, pelaku nekat menghabisi nyawa korban diduga karena menolak diajak menikah.

Sementara Mulyadi (38) pelaku pembunuhan Wiwin Sunengsih (31) ditemukan meninggal dunia, Kamis (12/5/2022).

Mulyadi ditemukan tergantung di pohon milik warga di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (12/5/2022).

Polisi menduga Mulyadi nekat mengakhiri hidupnya karena merasa tertekan.Wiwin adalah seorang janda yang pernah berpacaran dengan Mulyadi, dia membunuh Wiwin karena tidak mau diajak menikah.

"Kemungkinan dikarenakan pelaku sudah mendapat tekanan secara psikis karena merasa dirinya sudah terkepung, baik oleh warga setempat maupun oleh pihak Kepolisian, sehingga pelaku melakukan jalan pintas dengan cara gantung diri," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (12/5/2022).

Selain itu, Mulyadi pun dianggap sebagai warga yang meresahkan warga Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

"Selalu meresahkan warga setempat dan tindakan pelaku yang melakukan pembunuhan diperkirakan akan memunculkan rasa antipati terhadap keluarga saudara Mulyadi maupun pengucilan terhadap keluarga saudara Mulyadi," ujar Ibrahim.

Bahkan, kata dia, dikhawatirkan warga pun menolak mayat Mulyadi dimakamkan di kampung tersebut.

"Itu prediksi dan semoga tidak terjadi (penolakan warga pelaku dimakamkan di TPU Desa setempat)," ucapnya.

Sebelumnya, Mulyadi ditemukan tewas gantung diri di RT/RW 01/13, kampung Gantungan Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kamis (12/5/2022).

Mulyadi ditemukan gantung diri di pohon setinggi tiga meter, di kebun milik warga sekitar pukul 06.00 WIB pagi tadi.

"Jadi, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kebun milik saudara Rohmat sekitar jam 6 pagi," ujar Ibrahim.

Mulyadi ditemukan pertama kali oleh keluarganya sendiri. Saat itu, kata Ibrahim, anggota Polres Cimahi sedang melakukan pemantauan di kediaman Mulyadi dan terdengar teriakan dari kediaman Mulyadi tersebut.

"Kemudian terdengar suara histeris tangisan sekitar jam 6 pagi tadi di rumah keluarga tersangka. Kemudian dicek, dikonfirmasi ke dalam ternyata keluarganya itu mendapat info bahwa yang bersangkutan meninggal dengan gantung diri di kebun," ucap Ibrahim.

Anggota Polisi kemudian melakukan penelusuran dan diketahui Mulyadi sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan posisi gantung diri di atas pohon.

"Akhirnya anggota bersama keluarga dan beberapa orang kampung melakukan pengecekan ke lokasi. Hasilnya ditemukan dalam keadaan gantung diri. Jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Sartika Asih," katanya.

Pelaku sempat Sembunyi di Jurang

Ketua RT setempat Lilidori mengatakan selama masa pencarian oleh warga dan polisi selama ini, Mulyadi diduga bersembunyi di jurang. Jurang tersebut tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Karena beberapa hari lalu, anak-anak kecil sempat mengejar layangan di daerah kejadian, terus mengaku sempat melihat pelaku," ucap Lilidori.

Bukti kuat lainnya bahwa pelaku bersembunyi di jurang adalah ditemukannya sejumlah barang bukti yang diduga milik Mulyadi.

"Tadi bersama warga juga ditemukan pakaian terus ada bensin juga," katanya.

Sedangkan alat yang diduga digunakan pelaku untuk bunuh diri seperti pisau juga ditemukan dilokasi kejadian.

"Pisau menancap di pohon tadi, terus untuk tali tambang yang digunakan bisa jadi berasa dari kandang ternak domba yang memang dekat dengan lokasi kejadian," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Ibrahim Tompo mengatakan, peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh Mulyadi dikarenakan pelaku sudah mendapat tekanan secara psikis.

"Karena pelaku sudah terkepung oleh warga setempat dan pihak kepolisian, jadi kemungkinan pelaku mendapat tekanan dan membuat dirinya nekat bunuh diri," ucap Ibrahim.(trb)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama