Pacu Kerja Produktif, Lapas Kelas II A Mataram Buka Bengkel Kerja


Kepala Lapas Kelas II A Mataram,Ketut Akbar Herry Achjar








Lombok Barat (Kilasntb.com) - Pacu kerja produktif, duapuluh tiga warga binaan diberdayakan dalam mengembangkan keterampilan di Bengkel Kerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Mataram.

Bengkel kerja yang tetap berproduksi ini beroperasi tiap hari kecuali hari Minggu dan libur nasional. Pengembangan keterampilan seperti cukli, melukis, pangkas rambut hingga laundry dilakukan guna meningkatkan perekonomian mereka melalui upah atau premi untuk persiapan kemandirian ketika bebas.

Salah satu warga binaan berinisial MK asal Cakranegara Kota Mataram, yang telah melalui masa tahanan selama dua tahun dari vonis delapan tahun tiga bulan kurungan karena kasus narkoba mengatakan, ia telah mengerjakan kerajinan Cukli sebanyak lima hingga enam set furniture.

Warga binaan ahli Cukli, MK

"Sejauh ini tidak ada kendala selama berproduksi. Semua terorganisir," ucapnya.

Tidak hanya itu, kepada warga binaan lain MK mengajar cara membuat kerajinan dari memotong hingga finishing.

"Harapannya, saya bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan keterampilan saya ketika saya bebas," tuturnya.

Kasubsi Sarana Kerja, Ardian Timor Ilman yang sedang mengawasi Bengkel Kerja mengatakan pihaknya juga telah menggandeng  sekolah kejuruan untuk melakukan pelatihan keterampilan.

"Untuk hasil produksi Bengkel Kerja ini sudah dikirim ke berbagai daerah seperti, Jakarta, Kalimantan dan Jawa melalui ekspedisi khusus," tuturnya.


Dalam kesempatan itu, Kepala Lapas Kelas II A Mataram, Ketut Akbar Herry Achjar mengatakan, Lapas Mataram memiliki produk unggulan yang sedang dikembangkan yakni kerajinan Cukli.

"Kerajinan ini merupakan kerajinan khas Lombok," kata Akbar pada Kilas NTB, pada Sabtu, 28 Mei 2022.

Dikatakannya, Tim Kreatif Lapas menemukan satu ahli kerajinan Cukli dari seribu lebih warga binaan. 

"Dari satu ahli ini, ia bisa mengajak dan mengajar 15 hingga 20 orang rekannya untuk belajar. Dari situ kami kembangkan lagi ke dalam bentuk pelatihan kerajinan Cukli, alhamdulillah bisa jalan," terangnya.

Terobosan seperti ini, katanya harus dipertahankan dan dikembangkan. "Hasil-hasil kerajinan ini harus diinovasi lagi, bukan hanya kerajinan saja, mungkin bisa juga berupa berbagai souvenir yang lebih menarik," katanya.



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama