Langsung ke konten utama

Parkland Podomoro Karawang dan Puteri Indonesia Ajak Cintai Lingkungan Mulai dari Rumah Sendiri

 

Perusahaan properti berwawasan lingkungan Agung Podomoro Land (APLN) lewat proyek Parkland Podomoro Karawang gencar mengkampanyekan hunian elegan berkelanjutan lewat tipe terbaru The Garden House pada Rabu, (13/11/24) di Central Park Mall, Jakarta. 

JAKARTA - Perusahaan properti berwawasan lingkungan Agung Podomoro Land (APLN) lewat proyek Parkland Podomoro Karawang gencar mengkampanyekan hunian elegan berkelanjutan lewat tipe terbaru The Garden House pada Rabu, (13/11/24) di Central Park Mall, Jakarta.

Barsama Puteri Indonesia Lingkungan 2020, Putu Ayu Saraswati Parkland, Podomoro mengajak masyarakat mencintai lingkungan mulai dari kawasan terkecil, termasuk rumah.

“Bisa hidup di tengah kawasan hijau menurut saya adalah sebuah kemewahan, bahkan jika saya tinggal di The Garden House, daripada saya ke luar rumah saya akan lebih memilih mengajak teman untuk ke The Garden House” kata Ayu.

The Garden House adalah tipe terbaru Parkland Podomoro Karawang yang memiliki kelebihan pada Inner Courtyard atau taman tengah yang didesain untuk memberikan ruang hijau di tengah rumah.

Tedi Guswana Regional Marketing Director APL, menyebut jika dirinya terinspirasi dari kebutuhan ruang hijau yang perlu digencarkan di wilayah perkotaan besar seperti Jakarta, Bekasi, Karawang.

“Karawang adalah perkotaan yang sedang berkembang sangat pesat, perencanaan hunian ke depan harus berdasarkan pada kebutuhan dan kepedulian terhadap lingkungan mulai dari hunian hingga kawasan yang kita bangun harus berwawasan lingkungan” kata Tedi.

The Garden House memiliki tampak depan yang mengacu pada American classic modern style, hunian ini memiliki 3 lantai dengan layout yang telah dimaksimalkan sehingga pemilik rumah minim terhdap perombakan karena telah memiliki 3 kamar tidur, 2 kamar mandi dan memiliki Void yang terkoneksi dari Inner Court hingga ke lantai tiga.

Menurut Indri Agusia dari Key Landscape Consultants pembuatan Inner Court (taman tengah) harus berdasarkan perencanaan yang matang.

“Jika pemilik rumah ingin memiliki inner court, pemilik harus berfokus pada perencanaan pembangunan dan pencahayaan sejak rumah akan dibangun. Namun, dengan memiliki unit The Garden House, pemilik unit tidak perlu lagi merombak karena memang unit ini memiliki kelebihan tersebut,” dijelaskan Indri.

Sementara itu, inner courtyard di Parkland bisa diisi dengan tanaman yang bisa memiliki banyak fungsi bagi penghuninya. Indri melanjutkan salah satu tanaman yang memiliki banyak fungsi namun minim perawatan adalah tanaman Sansevieria atau di Indonesia dikenal sebagai tanaman Lidah Mertua.

“Tanaman ini memiliki banyak manfaat, bisa di dalam ruangan termasuk apabila ruangan tersebut menggunakan pendingin udara atau AC, namun memiliki banyak manfaat karena bisa menyerap polutan dan mengurangi stress, bahkan di negara Jepang menjadi tanaman wajib untuk ditanam di setiap ruangan” Jelas Indri.

Dengan hadirnya The Garden House memperkuat komitmen Parkland Podomoro Karawang untuk menjadi kawasan perumahan yang memiliki wawasan lingkungan serta tetap menggabungkan produktifitas dan kemewahan dalam satu kawasan.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Besarkan Payudara Ala Cupi Cupita

  Jakarta, ( Kilasntb.com ) - Pedangdut Cupi Cupita terkenal sebagai salah satu penyanyi yang memiliki bentuk badan super seksi di Indonesia. Salah satu penyanyi dari grup Duo Gobas tersebut bahkan sering jadi sorotan publik lantaran ukuran payudaranya yang super besar. Di tengah gencarnya para artis melakukan operasi plastik untuk bagian sensitif mereka, Cupi Cupita rupanya memiliki cara sendiri memperbesar ukuran payudara. Dalam sebuah kesempatan ketika dihipnotis Uya Kuya, Cupi Cupita mengaku bahwa payudarany asli alias tidak melakukan oplas. “Cupi Cupita, asli gak tuh (payudaranya)? Pernah operasi gak?” tanya Uya Kuya. “Asli. Belum pernah sih (operasi payudara),” ucap Cupi Cupita. Lebih lanjut, Cupi Cupita mengaku ingin melakukan operasi payudara. Bukan untuk memperbesar payudara, ia justru ingin memperkecil payudara. Sebab, Cupi ingin payudaranya lebih kecil, seperti saat masih bersekolah. “Tapi lagi ngumpulin duit, kepengen. Kepengen ya lebih kayak waktu Cupi sekolah aja. Kal...

Hasil Autopsi Kuatkan Dugaan Kekerasan Sebelum Kematian Anggota Kopasgat Medan Asal NTB

Istri Lettu Kes Ida Bagus Dody, Tara (baju biru) didampingi keluarga saat ditemui sejumlah awak media (foto/Kilas NTB) Mataram (Kilasntb.com) - Hasil autopsi jenazah salah satu anggota TNI AU berpangkat Lettu Kes Ida Bagus Dody, yang diketahui putra asli NTB, mencuat. Dalam rilis hasil autopsi itu disebutkan, yang bersangkutan, bertugas di Medan Sumatra Utara dengan jabatan terakhir, PS. Komandan Satuan Kesehatan (Dansatkes). Hasil autopsi tersebut dirilis tanggal, 14 April 2025. Dalam lembaran itu tertulis kop surat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB lengkap dengan alamat dan email. Dikonfirmasi, Senin (05/05/2025), Humas RSUD Provinsi NTB, Muhammad Nabhani, enggan memberikan komentar ketika ditunjukan hasil autopsi tersebut. Kendati demikian, dirinya tidak menyangkal bahwa ada jenazah seorang TNI AU yang bertugas di Medan, diautopsi di rumah sakit tersebut. "Memang ada yang autopsi kemarin, anggota TNI AU yang tugas di Medan, dia anggota Kopasgat," ujarnya. Awak me...

Dugaan Pungli PKH di Monjok Mencuat, Oknum Sekretaris Lingkungan Disorot

(Ilustrasi) Mataram ( Kilasntb.com ) — Dugaan pungutan liar (pungli) dalam penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kembali mencuat di Kota Mataram. Sejumlah warga di Lingkungan Kamasan Monjok, Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang, mengaku dimintai pungutan sebesar Rp 50 ribu per orang saat mencairkan bantuan PKH di Kantor Pos, pada Rabu (26/11) kemarin. Para penerima bantuan, masing-masing memperoleh Rp 900 ribu, menyebut jumlah penerima di lingkungan tersebut mencapai sekitar 100 orang. “Coba dikalikan saja berapa sudah. Kami jelas merasa dirugikan,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Sementara itu, dugaan pungli mengarah kepada seorang oknum yang mengaku sebagai sekretaris lingkungan. Ia disebut mendata penerima PKH sekaligus mengklaim diri sebagai orang yang “menggoalkan” pencairan bantuan tersebut. Padahal, sesuai prosedur, surat panggilan pencairan PKH dikirim dari pusat kepada lurah dan diteruskan kepada kepala lingkungan untuk dibagikan kepada w...