Cerita Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Oknum Dosen di Mataram Diduga Memangsa 10 Mahasiswa Laki-laki



(Foto/ilustrasi)

Mataram (Kilasntb.com) – Seorang oknum dosen laki-laki perguruan tinggi di Kota Mataram berinisial RL menjadi terduga pelaku pelecehan seksual sesama jenis. Mirisnya, 10 orang dari kalangan mahasiswa dan alumni menjadi korban tenaga pengajar dua universitas tersebut.

Perwakilan Koalisi Stop Kekerasan Seksual NTB, Joko Jumadi mengatakan RL sudah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB oleh salah seorang korbannya yakni seorang mahasiswa jenis kelamin laki-laki.

"Pelapor baru satu orang, yaitu korban pertama. Kemarin sudah dilaporkan ke Polda NTB," kata Joko, Jumat (27/12/2024).

Menurut pengakuan korban, kejadiannya terjadi pada Agustus dan September 2024 lalu. RL melecehkan sesama jenis dengan modus mandi suci dan mentransfer ilmu dengan syarat-syarat tertentu. Ia memakai dalil dan ayat-ayat suci.

“Dia (pelaku) menjanjikan akan memberikan ilmu. Untuk menerima ilmu syaratnya dibersihkan kemaluan korban,” ujarnya.

Sejumlah korban, kata Joko sudah dimintai keterangan oleh Tim Koalisi Anti Kekerasan Seksual. Menurut pengakuan korban, terduga pelaku melakukan hal tak senonoh dengan memegang dan memainkan kemaluan korban. "RL megang-megang kemaluan korban," terang Joko.

Para korban tidak hanya yang diajar saja. Ada juga mahasiswa luar kampus tempat RL mengajar.

Dir Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat membenarkan adanya laporan pelecehan seksual sesama jenis tersebut dan kini menjadi penyelidikan kepolisian.

“Pelakunya masih sebagai status pengajar dan dosen di dua universitas,” ucap Syarif.

Untuk mengetahui dimana posisi korban dan pelaku, Tim Subdit IV Dit Reskrimum akan melakukan olah TKP di salah satu lokasi Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. 

“Di mana saat itu, karena keterangan dari korban bahwa dia tidak sendiri di sana. Ada beberapa temannya dan korban lain. Karena korban ini adalah korban yang terakhir,” bebernya.

Selanjutnya, polisi akan mendalami siapa-siapa korban sebelumnya. Informasi awal, korban menganggap pelaku memiliki kekuatan spiritual. RL juga merupakan orang yang dihormati dan segani.

“Korban ini kan masih salah satu mahasiswa. Intinya akan kita dalami apakah modusnya kerja kelompok atau sendiri,” ucap Syarif.

Ia pun mengimbau, siapapun yang merasa menjadi korban RL agar melaporkan ke pihak kepolisian. Ia memastikan keterangan dan identitas korban akan dirahasiakan. 

“Kita akan menjamin kerahasiaannya,” pungkasnya. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama