![]() |
Kepala Pasar Ndut Lingsar Lombok Barat Mukti bersama pedagang pasar Mitari. (Gambar/Sofie) |
Lombok Barat (Kilasntb.com) - Pasar Ndut Dusun Ndut Desa Persiapan Reban Madani Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat yang dibangun pada tahun 2016 tidak maksimal beroperasi. Kepala Pasar Ndut, Mukti mengatakan pasar hanya beroperasi sekitar pukul 04.30 wita hingga 06.30 wita, itupun pedagang hanya berjualan di parkiran pasar saja, dikarenakan adanya lapak beton yang membuat pedagang pasar merasa tidak nyaman berjualan.
"Padahal untuk berdagang di lapak pasar, pedagang tidak dipungut sewa, hanya retribusi pasar sebesar Rp 2000,- per hari, kecuali pertokoan, sewa pertahunnya sebesar Rp 1.7 juta," kata Mukti yang ditemui Kilas NTB, pada Kamis (16/11/2023).
Sayangnya, menurut pengakuan salah satu pedagang buah durian, berinisial M, meskipun berat justru lebih memilih untuk menyewa lapak liar dengan nilai sewa Rp 400 ribu per musim buah untuk berdagang, daripada berjualan di dalam pasar.
"Uang sewa lapak, sudah saya setor ke yang punya lapak Rp 300ribu, tinggal Rp 100ribu. Saya juga membayar uang kebersihan sebesar Rp 2.000,- per hari," katanya.
![]() |
Lapak Beton Pasar Ndut Lingsar (Gambar/Sofie) |
Sementara salah satu pedagang yang berjualan di Pasar Ndut, Mitari menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah agar membenahi pasar demi kenyamanan pedagang.
"Saya jualan di Pasar Ndut, kalau bisa lapak beton ini dihancurhan, susah kalau jual duren, betonnya ketinggian, nanti jatuh kena kaki gimana?," celetuknya.
Mukti sebagai Kepala Pasar Ndut pun menyampaikan harapan serupa kepada Pemerintah Daerah Lombok Barat agar lapak-lapak liar yang menurut informasi dikelola oleh oknum warga, agar segera ditertibkan.
"Harapannya pembangunan pasar bisa dibenahi terutama lapak-lapak beton demi kenyamanan pedagang, setidaknya warga bisa memanfaatkan pasar secara maksimal tanpa dibebani sewa lapak yang tinggi," pungkas Mukti.
Menurut Mukti, jika lapak-lapak beton tersebut dibongkar, yang sebelumnya bisa menampung 63 pedagang, bisa ditambah menjadi 90 hingga 100 pedagang.
"Paling tidak perbaikan pasar nanti bisa bermanfaat bagi masyarakat dan ini juga untuk menambah Pendapatan Anggaran Daerah (PAD)," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat (Disperindag), Hj. Marlina menanggapi adanya keluhan warga terkait lapak beton di Pasar Ndut yang membuat pedagang tidak nyaman dan sempit, saat dikonfirmasi via Whatsapp, dikatakan itu bukan kewenangannya. Mengingat pembangunan pasar, menurut dia pembangunan pasar sudah sesuai standar nasional.
"Nah untuk merobohkan sesuai kemauan warga, kami tidak berani, kita punya prosedur, karena ini milik daerah sudah tercatat di neraca aset. Tapi nanti saya sampaikan ke Kepala Dinas," ujarnya. (Fie)