![]() |
Kepala SMAN 1 Sakra, Muhammad Subandi (foto/Kilas NTB) |
Lombok Timur (Kilasntb.com) - Maraknya penyalahgunaan media sosial di kalangan pelajar mendorong berbagai sekolah untuk mengambil langkah-langkah preventif dan edukatif. Beberapa sekolah di Lombok Timur, termasuk SMAN 1 Sakra, mulai menerapkan strategi khusus dalam menangani siswa bermasalah dalam bermedia sosial.
Kepala SMAN 1 Sakra, Muhammad Subandi, menjelaskan pihak sekolah telah membentuk Tim edukasi, bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas. “Kami mengedukasi siswa agar bijak dalam bermedsos. Jika ada siswa yang terlibat dalam perundungan atau penyebaran berita hoaks, kami melakukan pembinaan intensif,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu, 15/3).
SMAN 1 Sakra, kata Subandi, akan mengajarkan siswa tentang etika digital, keamanan siber, dan dampak negatif dari penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab. “Kami ingin siswa paham, bahwa apa yang mereka unggah di media sosial bisa berdampak pada masa depan mereka,” imbuhnya.
Jika siswa tersebut melanggar aturan, seperti memposting ujaran kebencian atau membagikan konten negatif di media sosial, maka siswa tersebut akan dipanggil dan diberi edukasi.
Selain itu, sekolah menekankan kepada para orang tua agar mengawasi anak-anak mereka selama bermedsos. “Kami akan rutin mengadakan seminar tentang parenting digital untuk membantu orang tua memahami bagaimana mendampingi anak dalam menggunakan media sosial secara sehat dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Dengan berbagai pendekatan ini, diharapkan siswa dapat lebih bijak dalam bermedia sosial, menghindari dampak negatif, dan memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif serta produktif. (Fit)