 |
| Audiensi pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesia dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) NTB serta Indonesia Society of Intensivist Anesthesiologist (ISIA) di Kantor Gubernur NTB |
Mataram (Kilasntb.com) — Pulau Lombok resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Indonesian National Anesthesia and Intensive Care Annual Scientific Meeting (Inasia) ke-8 tahun 2026. Gubernur NTB Dr. Lalu Muhamad Iqbal menyebut agenda nasional para dokter anestesia dan intensivis ini sebagai “momentum strategis” untuk mendongkrak sektor pariwisata, khususnya MICE tourism.
Penunjukan tersebut disampaikan dalam audiensi pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesia dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) NTB serta Indonesia Society of Intensivist Anesthesiologist (ISIA) di Kantor Gubernur NTB, Selasa (22/10).
Gubernur Iqbal menegaskan Pemprov NTB memberikan dukungan penuh.
“Pemerintah Provinsi NTB mendukung acara ini. Selain berdampak pada pengembangan SDM kesehatan, kegiatan berskala nasional seperti Inasia juga sejalan dengan upaya kami memperkuat sektor pariwisata melalui MICE tourism,” ujarnya.
Ia meminta panitia berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata NTB agar penyelenggaraan berjalan optimal serta memberi efek ekonomi bagi masyarakat.
Gubernur menekankan bahwa agenda nasional ini harus menjadi etalase bagi Lombok sebagai destinasi unggulan.
Rencananya, Inasia ke-8 digelar pada 29 Januari–1 Februari 2026 di Lombok, dan menjadi ajang nasional pertama yang diinisiasi oleh Perdatin NTB. Acara tersebut bakal menghadirkan pakar anestesia dan intensive care dari dalam dan luar negeri.
Ketua Perdatin NTB, Dr. H. Suriyadi, menyatakan pihaknya siap mengemban kepercayaan tersebut.
“Ini momentum berharga bagi NTB. Tidak hanya meningkatkan kapasitas tenaga medis, tetapi juga memperkenalkan budaya dan pariwisata daerah kepada peserta dari seluruh Indonesia dan mancanegara,” tegasnya.
Dengan dukungan Pemprov NTB, Inasia 2026 diharapkan berlangsung sukses, berkesan, dan mampu menguatkan posisi NTB sebagai destinasi ilmiah dan pariwisata berkelas nasional. (Fd)