Mataram (Kilasntb.com) — Upaya pemerataan layanan fertilitas di Indonesia memasuki fase penting. Kementerian Kesehatan RI melakukan verifikasi menyeluruh terhadap perizinan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) di RSUD H. Moh. Ruslan Kota Mataram, pada Selasa (25/11).
Pemeriksaan ini bukan sekadar formalitas administratif, tetapi langkah strategis yang dapat menempatkan Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu pusat layanan bayi tabung (IVF) untuk Indonesia bagian timur.
Tim verifikator Kemenkes meninjau langsung seluruh komponen pendukung TRB, mulai dari ruang tindakan, laboratorium embriologi, ruang konsultasi, hingga kelayakan peralatan medis dan nonmedis. Kepatuhan terhadap standar keselamatan pasien, kompetensi SDM kesehatan, serta ketepatan dokumen perizinan menjadi titik tekan utama. Pendekatan evaluatif yang ketat ini dipandang penting untuk memastikan layanan fertilitas tidak hanya tersedia, tetapi juga aman, bermutu, dan beretika.
Direktur RSUD H. Moh. Ruslan Mataram, dr. Hj. NK Eka Nurhayati, Sp.O.G., Subsp.F.E.R., M.Kes., M.Sc., menyebut proses verifikasi ini sebagai tonggak penting dalam perjalanan rumah sakit daerah tersebut menuju layanan reproduksi berbasis teknologi tinggi.
“Verifikasi ini bukan hanya penilaian, tetapi penguatan komitmen. Kami ingin memastikan masyarakat NTB bisa mengakses teknologi reproduksi modern tanpa harus ke luar pulau. IVF harus menjadi layanan yang aman, terstandar, dan tetap terjangkau bagi publik,” ujarnya.
![]() |
| Kementerian Kesehatan RI pada 25 November 2025 melakukan verifikasi menyeluruh terhadap perizinan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) di RSUD H. Moh. Ruslan Kota Mataram (foto/istimewa) |
Menurutnya, kebutuhan layanan fertilitas di NTB selama ini terus meningkat, sementara fasilitas yang memadai masih terkonsentrasi di kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
“Ketimpangan akses ini kenyataan nasional. Karena itu, hadirnya Lombok IVF akan membantu memperpendek jarak layanan sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan keluarga,” tambahnya.
Apabila dinyatakan memenuhi standar, Lombok IVF berpotensi menjadi salah satu fasilitas TRB rujukan Kemenkes untuk kawasan timur Indonesia. Kehadiran layanan tersebut diproyeksikan dapat menurunkan beban rujukan antarpulau dan memperkuat kapasitas daerah dalam menyediakan layanan kesehatan strategis. Di level nasional, kebijakan memperluas layanan fertilitas juga menjadi bagian dari agenda besar pembangunan kesehatan keluarga dan penanganan isu penurunan angka kelahiran berisiko.
Proses verifikasi disebut berjalan lancar. Pihak rumah sakit menyampaikan apresiasi terhadap pendampingan teknis dan evaluasi yang diberikan Kemenkes.
“Kami belajar banyak dari proses ini, tentang standar, risiko, dan tata kelola layanan. Ini menjadi modal besar bagi kami untuk memastikan Lombok IVF tumbuh dengan fondasi mutu yang kuat,” kata dr. Eka.
NTB selama ini dikenal sebagai daerah wisata dengan pertumbuhan ekonomi yang bergerak cepat. Namun melalui langkah ini, provinsi tersebut mulai menapaki peran baru dalam sektor kesehatan. Dengan kesiapan sarana, SDM, dan dukungan regulasi, NTB bersiap naik kelas menjadi pusat layanan reproduksi modern yang diperhitungkan secara nasional.
"Layanan Lombok IVF diharapkan tak hanya menjadi ikon baru RSUD H. Moh. Ruslan, tetapi juga bukti bahwa rumah sakit daerah mampu menggarap layanan teknologi tinggi secara mandiri dan berstandar nasional," pungkasnya. (Fd)

