![]() |
| Jumpa pers akhir tahun 2025 Polres Lombok Barat (Dok. Kilas NTB) |
Lombok Barat (Kilasntb.com) — Kepolisian Resor Lombok Barat mencatat penurunan tingkat kriminalitas sepanjang 2025. Namun, di balik capaian itu, lonjakan kasus narkoba dan meningkatnya korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas menjadi catatan serius menjelang akhir tahun.
Kapolres Lombok Barat AKBP Yasmara Harahap mengatakan, secara umum situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menunjukkan tren positif.
“Total kejahatan turun sekitar sembilan persen. Ini menunjukkan upaya pencegahan dan penegakan hukum mulai berdampak,” kata Yasmara dalam konferensi pers refleksi akhir tahun, Selasa (30/12).
Data Polres Lombok Barat mencatat total kejahatan turun dari 733 kasus pada 2024 menjadi 668 kasus pada 2025. Kejahatan konvensional juga menurun dari 682 menjadi 602 kasus. Penurunan paling signifikan terjadi pada pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang anjlok hingga 78 persen, dari 85 kasus menjadi hanya 19 kasus.
“Curanmor ini capaian terbaik kami tahun ini. Penempatan personel, patroli rutin, dan partisipasi masyarakat sangat berpengaruh,” ujar Yasmara.
Meski demikian, polisi mengakui masih terdapat pola kerawanan. Kasus pencurian dengan pemberatan (curat) masih dominan di kawasan perumahan, terutama pada pagi hingga siang hari ketika rumah ditinggal bekerja. “Ini menjadi perhatian khusus kami ke depan,” kata Yasmara.
Di sisi lain, pengungkapan kasus narkoba justru meningkat tajam. Jumlah kasus naik dari 47 menjadi 64 perkara, dengan tersangka melonjak dari 61 menjadi 101 orang. Menurut Yasmara, kenaikan ini bukan mencerminkan bertambahnya pengguna semata, melainkan hasil dari peningkatan intensitas operasi.
“Kami tegaskan, tidak ada ruang aman bagi pelaku narkoba di Lombok Barat. Lonjakan pengungkapan ini adalah indikator keaktifan personel dan dukungan informasi dari masyarakat,” katanya.
Barang bukti sabu dan ganja yang disita justru menurun drastis, namun polisi berhasil mengungkap peredaran ekstasi yang sebelumnya nihil. Yasmara menyebut penindakan dibarengi pendekatan pencegahan melalui program Kampung Bebas Narkoba dan edukasi ke sekolah-sekolah.
Sementara itu, sektor lalu lintas menjadi sorotan paling mengkhawatirkan. Sepanjang 2025, jumlah kecelakaan meningkat hampir 16 persen, sementara korban meninggal dunia naik dari 34 menjadi 42 orang.
“Fatalitas ini tidak bisa ditoleransi. Keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama,” ujar Yasmara.
Menjelang pergantian tahun, Polres Lombok Barat menyiapkan pengamanan ketat di kawasan wisata, pelabuhan, dan pusat keramaian. Polisi juga menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap knalpot bising, balap liar, pesta miras, dan penggunaan petasan berbahaya.
“Kami ingin masyarakat merayakan tahun baru dengan aman. Penindakan akan kami lakukan tegas, tetapi upaya preventif dan edukatif tetap kami kedepankan,” kata Yasmara.
Menurut dia, strategi 2026 akan difokuskan pada penguatan community policing, optimalisasi Call Center 110, serta patroli dialogis di titik rawan kecelakaan.
“Keamanan bukan hanya tugas polisi. Masyarakat adalah mitra kunci,” ujarnya. (Fd)
