Kasat Narkoba Polres Jaktim Diduga Meninggal Bunuh Diri, Berikut 6 Faktanya
Jakarta (Kilasntb.com) - Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur (Polres Jaktim) AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (29/4/2023). Diberitakan Kompas.com, Sabtu, jenazah anggota Polri ini ditemukan tergeletak di samping rel kereta daerah Jatinegara, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko pun menjelaskan, AKBP Buddy diduga meninggal dunia karena bunuh diri. Berikut fakta dan dugaan tewasnya Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu:
1. Tertabrak kereta pada pagi hari Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Harapantua Simarmata menjelaskan, Buddy meninggal dunia karena tertabrak kereta yang melintas pada Sabtu (29/4/2023) pagi. "Iya betul. Almarhum atau korban adalah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, usia 56 tahun," ujar Leonardus, Sabtu (29/4/2023).
2. Tergeletak di rel menggunakan baju dinas Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Sabtu, semula ditemukan jenazah seorang anggota polisi dalam kondisi mengenaskan di bantaran rel kereta daerah Jatinegara, Jakarta Timur. Di lokasi kejadian, petugas menemukan sejumlah identitas, yakni KTP dan SIM atas nama Buddy Alfrits Towoliu dengan kolom pekerjaan tertulis anggota Polri. Odi Suryadi (55), pedagang di Pasar Enjo yang melihat jenazah di lokasi kejadian mengaku, melihat korban mengenakan baju dinas polisi berwarna coklat. "Saya lihat potongannya tergeletak. Kelihatan masih pakai baju dinas polisi berwarna coklat. Kan kelihatan celana sama bajunya masih ada. Kelihatan masih pakai sepatu juga yang hitam gede itu juga," kata Odi. Jenazah Buddy kemudian dibawa petugas menggunakan tandu dan diangkut menggunakan ambulans pada pukul 12.00 WIB.
3. Diduga bunuh diri Trunoyudo menjelaskan, dugaan bunuh diri oleh AKBP Buddy Alfrits Towoliu berdasarkan hasil penyelidikan awal yang bersifat sementara. "Didapatkan untuk sementara hari ini, dari langkah-langkah yang kami lakukan ini patut diduga bunuh diri. Sementara ini dalam proses penyelidikan," ujar Trunoyudo. Adapun saat ini, penyidik tengah mendalami motif bunuh diri yang dilakukan oleh Buddy di pelintasan kereta daerah Jatinegara.
4. Motif dugaan bunuh diri masih didalami Saat ini, jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum. "Untuk motif ini masih didalami. Jenazah korban saat ini sudah dibawa ke RS Polri untuk segera kami lakukan visum," kata Trunoyudo. Dia pun melanjutkan, Polda Metro Jaya akan melakukan langkah-langkah secara SOP, yaitu pengambilan keterangan secara verbal maupun forensik.
5. Curhat sakit tak tertahankan Trunoyudo menerangkan, sebelum ditemukan meninggal dunia, Buddy baru saja didapuk sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur pada awal April lalu. Seusai serah terima jabatan, Buddy disebut menghadap Kapolres Metro Jakarta Timur untuk meminta izin berobat karena sedang sakit. "Jadi ada percakapan dengan Pak Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sakit," ujar Trunoyudo, dikutip dari Kompas.com, Sabtu. Setelah pertemuan itu, Buddy menjalani perawatan dan tindakan medis untuk menyembuhkan penyakit empedu yang dideritanya. Namun, penyakit tersebut tidak kunjung sembuh. Kondisi ini kemudian diduga menjadi pemicu Buddy nekat bunuh diri di pelintasan rel daerah Jatinegara. "Dua minggu lalu baru masuk langsung izin dan kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian dari pada proses penyelidikan kami," kata Trunoyudo.
6. Sempat masuk kantor Setelah kurang lebih dua pekan menjalani perawatan, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur sempat mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur pada Sabtu (29/4/2023) pagi. "Hari ini, tadi pagi ke kantor, kebetulan di Polres Metro Jakarta Timur," ujar Trunoyudo. Terkait hal ini, penyidik pun akan menggali keterangan saksi-saksi di Mapolres Metro Jakarta Timur dalam rangka menyelidiki motif bunuh diri Buddy. "Nanti kami cari saksi-saksi lagi, dan kejadian di sini kurang lebih dua kilometer dari kantor Polres Metro Jakarta Timur," ungkapnya.(red)

Komentar
Posting Komentar