Dianiaya, Kondisi Santriwati Ponpes Al-Aziziyah Kritis


Korban penganiayaan Nurul Izati, 13 tahun (foto/istimewa)

Mataram (kilasntb.com) - Salah satu santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al- Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat, Nurul Izati (13) diduga dianiaya rekan sesama santrinya. 

Akibat tindakan penganiayaan itu, santriwati tersebut kini dirawat intensif di ruang ICU RSUD dr. R Soedjono Selong, Lombok Timur karena kondisinya kritis hingga tidak bisa berbicara.

Mahmud H Umar selaku orang tua mengaku sangat kecewa. Pasalnya, ponpes tersebut terkesan tidak terbuka dan tidak peduli tentang kondisi  anaknya.

"Saya sangat kecewa ponpes ini tidak melindungi anak saya," sesal Mahmud.

Terlebih kedatangan pihak ponpes kepadanya hanya untuk meminta damai dan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan, namun ditolak.

"Mereka datang untuk meminta damai, saya tidak terima," tegasnya.

Sebelum kritis, anaknya Nurul Izati sempat bercerita soal penganiayaan yang dilakukan temannya. 

Kata Mahmud, anak semata wayangnya itu dipukul menggunakan kayu ke arah tubuhnya dan dipukul menggunakan sajadah ke arah mukanya.

Tindak kekerasan itu menyebabkan hidung sang anak mengalami luka bengkak dan mata lebam bengkak. 

Nurul Izati sempat dirawat di klinik dokter Chandra Pringgabaya, Lombok Timur. Namun akhirnya dilarikan ke rumah sakit, disebabkan kondisinya yang semakin parah dan kritis.

"Kami ingin pelaku dari kasus ini segera diproses hukum agar anak saya mendapat keadilan," harapnya.

Pada tempat yang sama, salah satu Kuasa Hukum Umar, Yan Magandar Putra dari Koalisi Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, mengaku telah mengambil langkah pendampingan dan melaporkan kasus ini ke Polresta Mataram pada Sabtu (22/06/2024).

"Rencanannya, besok kami pagi (Senin) akan mengkonfirmasi. Kami berharap, pihak Ponpes, bisa menjawab langsung," tandasnya. (Fd)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama