![]() |
Salah satu pedagang, Hayatun Nufus, yang membuka lapak di halaman Kantor DPRD Provinsi NTB (foto/istimewa) |
Mataram (Kilasntb.com) — Gelaran Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat tak hanya menyemarakkan dunia olahraga masyarakat, tetapi juga membawa berkah ekonomi bagi para pedagang lokal, khususnya para pedagang asongan yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Asongan (APA) NTB.
Sekretaris Jenderal APA NTB, Harianto, menyampaikan bahwa pihaknya telah menempatkan sebanyak 38 pedagang asongan di berbagai titik strategis penyelenggaraan FORNAS, baik di Kota Mataram maupun Kabupaten Lombok Tengah.
“Penempatan pedagang kami berada di beberapa titik, di antaranya Asrama Haji, Universitas Mataram (Unram), eks Bandara Selaparang, dan Kantor DPRD Provinsi NTB. Sementara di Lombok Tengah, kami juga membuka lapak di GOR Tastura dan Poltekpar Lombok,” jelas Harianto saat ditemui di Lapangan Tenis DPRD, Senin, 28/7/2025.
Produk-produk yang ditawarkan pun beragam, mulai dari jajanan khas Lombok, makanan siap saji, minuman tradisional, hingga souvenir seperti tas dan mutiara. Antusiasme pengunjung terlihat tinggi sejak hari pertama.
“Souvenir seperti tas dan mutiara diserbu oleh peserta dan penonton sejak pagi hingga sore. Dua hari ini, peningkatan penjualan pedagang asongan sangat luar biasa,” ungkapnya.
Untuk menjaga ketertiban dan kebersihan, APA NTB juga menunjuk tiga koordinator di setiap titik. Harianto menegaskan bahwa seluruh pedagang tetap diminta untuk menjaga kebersihan dan estetika area berdagang.
Salah satu pedagang, Hayatun Nufus, yang membuka lapak di halaman Kantor DPRD Provinsi NTB, mengaku sangat merasakan dampak positif dari penyelenggaraan FORNAS. Ia menjual berbagai makanan ringan seperti nasi bungkus, gorengan, cilok, dan minuman seperti kopi, teh, serta jus.
“Di hari kedua ini luar biasa ramai. Kalau kemarin lebih banyak pemain, hari ini pengunjung dan penonton juga ramai sekali. Cilok paling laris, dari pagi terus habis dan dimasak ulang,” katanya antusias.
Dari sisi pengunjung, hadirnya para pedagang asongan dengan aneka produk lokal justru menjadi nilai tambah dari pengalaman mereka selama mengikuti FORNAS. Tak sedikit dari mereka yang menyempatkan berbelanja untuk mencicipi kuliner lokal maupun membawa pulang cendera mata khas NTB.
Penyelenggaraan FORNAS VIII di NTB pun menunjukkan bahwa ajang olahraga masyarakat ini tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga penggerak ekonomi rakyat yang berdampak langsung kepada pelaku usaha kecil, termasuk pedagang asongan. (Red)