Jelang FORNAS 2025, Satu Atlet Cabor Gate Ball asal Yogyakarta Meninggal Saat Snorkling di Gili Trawangan

 

Jenazah atlet FORNAS yang meninggal saat Snorkling di Perairan Gili Terawangan disolatkan oleh rekan almarhum di depan ruang autopsi RS Bhayangkaran Mataram (foto/Sofie)

Lombok Utara (Kilasntb.com) - Jelang pelaksanaan Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) 2025, satu atlet FORNAS dari Cabang olahraga Gate Bal inisial RHW (64) asal Kalasan, Sleman, Yogyakarta, meninggal dunia saat melakukan Snorkling di perairan Gili Terawangan, Lombok Utara.

Kepergian korban, pada Kamis (24/7) pada pukul 11.30 WITA, meninggalkan duka yang mendalam bagi rekan secabornya.

Rustam, salah satu rekan dalam rombongan yang datang bersama korban, menceritakan moment bahagia sebelum korban meninggal.

"Almarhum terlihat senang, sebelum turun dari mobil, kata-kata terakhirnya mau traktir sepulang dari Gili Trawangan," kenangnya.

Richard, rekan korban lainnya, menceritakan kronologi kejadian, sekitar pukul 09.30 WITA, sebanyak 15 atlet FORNAS NTB dari Yogyakarta yang merupakan Atlet Cabang olahraga Gate Bal datang liburan ke Gili Trawangan.

"Ya biasa sebelum acara kita mau liburan dulu," ujarnya.

Kemudian, pada pukul 09.45 WITA rombongan bermain snorkling di perairan pantai Gili Trawangan namun sekitar 5 menit korban sudah tidak sadarkan diri dan dilakukan upaya pertolongan (CPR) di TKP oleh rekan korban. 

"Dilihat beliau sudah diam, kemudian oleh pemandu diangkat ke atas perahu, sebisa mungkin saya beri pertolongan nafas buatan," terangnya.

Sekitar pukul 10.10 WITA korban dibawa ke Klinik Warna Gili Trawangan kemudian diberikan pertolongan medis. "Sayangnya, pukul 10.15 wita, korban dinyatakan meninggal," ucapnya.

Didampingi seluruh rombongan atlet dan Dokter Klinik Warna Gili Terawangan, pukul 10.40 WITA, korban dibawa menuju menuju Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk disemayamkan 

Rekan atlet korban mewakili keluarga, menolak dilakukan autopsi. Dan rencananya, almarhum akan diterbangkan kembali ke Yogjakarta pada Jumat Pagi, sekitar pukul 06.00 WITA dengan Cargo Pesawat Super Air Jet.

"Mewakili keluarga, kami menolak autopsi, karena almarhum sebelum meninggal, kondisinya baik-baik saja," pungkasnya. 

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Punguan Hutahaean membenarkan kejadian yang dialami atlet asal Yogjakarta itu. Diungkapkan, korban diduga meninggal dunia akibat serangan jantung dan struk pada saat snorkling. 

"Diduga meninggal serangan jantung saat melaksanakan snorkling," katanya saat dihubungi media ini via pesan Whatsapp.

Usai pelepasan kontingen NTB untuk FORNAS ke VIII, Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) NTB, Nauvar Furqani Farinduan sekaligus Ketua Panitia Pelaksana FORNAS menyatakan bela sungkawa kepada rekan dan keluarga yang ditinggalkan.

"Kami turut prihatin, kami pasti akan memberikan support bantuan teknis dalam konteks bagaimana penanganan cepat, tapi saya akan cek dulu," ujarnya. (Fd)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama