Bentakan Pria Bisa Tinggalkan Luka Batin, Ini Dampaknya bagi Pasangan

(Foto/ilustrasi)

Mataram (Kilasntb.com) – Tindakan membentak pasangan kerap dianggap sepele dalam dinamika hubungan. Namun, para ahli menilai perilaku tersebut dapat menimbulkan dampak serius, terutama bagi perempuan yang menjadi korban. Bentakan, yang termasuk bentuk kekerasan verbal, berpotensi merusak keseimbangan emosional dan keintiman dalam hubungan.

Psikologi Klinis Indrawan Damai N, S.Psi, Cht menjelaskan bahwa, bentakan bukan sekadar luapan emosi sesaat. “Nada suara yang keras disertai amarah bisa memicu respons stres pada otak korban. Dalam jangka panjang, hal ini memunculkan rasa takut, rendah diri, dan bahkan trauma emosional,” kata Indra Jumat, 10 Oktober 2025.

Menurutnya, perempuan yang sering dibentak pasangannya cenderung mengalami gangguan kecemasan, sulit tidur, dan kehilangan rasa aman. Komunikasi pun menjadi kaku karena korban khawatir kata-katanya akan kembali memancing kemarahan.

Tak hanya berdampak pada korban, pelaku pun berisiko kehilangan kepercayaan dan rasa hormat dari pasangannya. “Hubungan yang diwarnai bentakan sulit berkembang sehat. Rasa cinta bisa terkikis oleh rasa takut,” ujarnya.

Bentakan yang terus berulang, tambah Indra, sering kali menjadi pintu masuk menuju kekerasan verbal dan emosional yang lebih parah. “Kalau tidak disadari sejak dini, pasangan bisa terjebak dalam pola relasi toksik,” katanya.

Untuk memulihkan hubungan, para pakar menyarankan kesadaran diri dan pengendalian emosi dari pihak laki-laki. Bentuk sederhana seperti mengambil jeda sebelum berbicara atau menenangkan diri sejenak dapat membantu mencegah bentakan terjadi. Jika sudah menjadi kebiasaan, terapi pasangan atau konseling psikologis disarankan agar komunikasi dapat kembali sehat.

“Cinta yang sehat tidak lahir dari suara keras, tapi dari rasa saling menghargai,” tutup Indra. (Fi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama