Pendaki Tewas di Jalur Ilegal Aik Berik, BTNGR: Evakuasi Terkendala Medan Terjal

Jurang Gunung Kondo Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (dok.BTNGR)

Nusa Tenggara Barat (Kilasntb.com) — Seorang pendaki remaja berusia 18 tahun asal Dusun Lingkok Kudung, Desa Seteling, Kecamatan Batukliang Utara, ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh di Jurang Gunung Kondo, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Senin (8/12/2025). Korban sebelumnya melakukan pendakian tanpa izin melalui jalur pendakian Seteling (jalur ilegal) bersama rekannya.

Informasi awal diterima Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) pada Selasa (9/12) malam, setelah keluarga korban gagal menghubungi korban dan rekan pendakian lainnya. Pihak keluarga lalu mengirim tim evakuasi mandiri, namun komunikasi terputus karena kondisi medan dan cuaca.

Kepala Resort Aik Berik kemudian melakukan komunikasi dengan warga setempat, sementara BTNGR menerjunkan personel untuk membantu penanganan.

Pada Rabu (10/12) pukul 06.00 Wita, BTNGR menerima informasi bahwa kondisi korban telah meninggal dunia dan rekan korban berada dalam kondisi kelelahan.

“Kami mendapat kontak dari warga Seteling bahwa korban ditemukan meninggal di sekitar Gunung Kondo, diduga akibat terjatuh di jurang. Kondisi medan sangat terjal sehingga evakuasi membutuhkan tenaga tambahan,” ujar Kepala Seksi Pengelolaan TNGR Wilayah II, Gde Agus Masta, dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12).

Upaya evakuasi kemudian dilakukan secara bertahap dengan melibatkan Basarnas, Kepolisian Sektor Batulanteh, aparat desa, serta tim dari BTNGR. Sekitar pukul 14.30 Wita, tim SAR Lombok tiba di Aik Berik untuk memperkuat proses evakuasi yang masih berlangsung hingga sore hari.

BTNGR menegaskan bahwa korban memasuki kawasan taman nasional melalui jalur yang tidak resmi dan tidak diizinkan.

“Kami kembali mengingatkan masyarakat agar tidak melalui jalur ilegal. Selain melanggar aturan, risiko keselamatan sangat tinggi. Ke depan, kami akan meningkatkan patroli dan penegakan hukum untuk mencegah kejadian serupa,” ujar Asetika Ardi, Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNGR.

Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi korban masih dilakukan dengan koordinasi antara keluarga, tim SAR, dan petugas lapangan. (Fd)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama