Tembus Kerongkongan, Seorang Pria Tewas Tergorok Mesin Gerinda



Lombok Tengah (Kilasntb.com) - Diduga terkena mesin gerinda saat bekerja, seorang pria malang, berinisial AK, asal Lingkungan Pengendong, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya,  Lombok Tengah, ditemukan meninggal di rumahnya.

Kapolsek Praya, Iptu Hariono membenarkan kejadian tersebut. Kecelakaan yang menimpa pria usia 37 tahun itu diduga karena lehernya tergores mesin gerinda ketika sedang bekerja pada Rabu malam (01/12) sekitar pukul 20.30 Wita.

"Dari hasil investigasi, kuat dugaan korban meninggal lantaran lehernya tergores mesin gerinda. Korban ini merupakan seorang tukang bengkel servis dinamo," ungkap Hariono.

Saat kejadian, istri korban, Suciati (35) dan adik kandung korban, Fahmi (16), turut menjadi saksi malam naas tersebut.

Hariono menjelaskan kronologis kejadian, sekitar pukul 18.00 wita, Fahmi baru pulang ke rumah. Sesampainya di TKP, Fahmi menemukan korban sedang duduk-duduk di depan rumah  sendirian. 

"Saat Fahmi hendak istrirahat di rumahnya, yang bersebelahan dengan TKP, ia mendengar korban sedang bekerja, seperti sedang menggerinda di TKP. Setelah beberapa saat listrik rumah konslet atau kilometer kembali. Fahmi akhirnya keluar kamar untuk menyalakan kembali listrik dan bertemu dengan korban di depan pintu rumah Fahmi," beber Hariono.

Lokasi kilometer listrik berada di rumah Fahmi. Setelah bertemu dengan korban yang hendak mengembalikan kilometer listrik. "Biar dah saya yang kembalikan saklar kilometernya," kata Fahmi kepada korban.


Setelah mendengar perkataan Fahmi, korban kembali ke dalam rumah korban untuk bekerja. Sekitar 15 menit kemudian, Fahmi mendengar suara seperti sapi disembelih. Namun Fahmi tidak berani keluar rumah dan mengatakan kepada istri korban agar mengunci pintu dan tidak keluar rumah karena takut.

Setelah mendengar suara gerinda yang tidak berhenti bunyi, kemudian Fahmi mengatakan kepada istri korban untuk melihat korban, apakah sedang bekerja atau tidak mengingat suara gerinda tetap menyala namun tidak ada suara orang.

"Istri korban akhirnya masuk ke dalam dan sudah mendapati korban terbaring dengan luka di leher. Mengetahui kondisi korban, Suciati berteriak memanggil Fahmi," paparnya.

Setelah Fahmi tiba di TKP, ia sudah mendapati korban terbaring telentang dengan luka di leher dan gerinda berada di samping badan korban dalam posisi gerinda menyala. Fahmi langsung mematikan gerinda dan warga sekitar TKP yang mendengar teriakan istri korban berdatangan untuk memberikan pertolongan namun korban sudah meninggal dunia.

"Warga akhirnya memindahkan korban dari TKP ke rumah Fahmi. Akibat kejadian tersebut, keluarga korban menolak untuk dilakukan proses otopsi, dan menanda tangani surat pernyataan penolakan otopsi keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak melanjutkan proses hukum," ungkap Hariono.

Adapun luka yang dialami korban berdasarkan visum luar yakni luka robek pada leher dengan lebar sekitar 7 cm tembus sampai dengan kerongkongan, serta luka lecet pada siku kanan. (Fie)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama