Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Pasaman Barat Sumbar , Hancurkan Rumah Warga
Sumatara Barat (Kilasntb.com) - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat pada Jumat (25/2) pagi. BMKG mencatat gempa terjadi pukul 08.39 WIB.
Menurut BMKG gempa Sumbar berlokasi di 0.15 Lintang Utara, 99.98 Bujur Timur atau 17 km Timur Laut Pasaman Barat.
"Kedalaman gempa 10 km," demikian keterangan BMKG.Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG menyatakan bahwa gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi di Pasaman Barat, akibat adanya aktivitas sesar Sumatera.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno
Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14 derajat LU, 99,94 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer.
Guncangan gempa dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V MMI yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Sementara di Agam, Bukit tinggi, dan Padang Panjang, dengan skala intensitas IV MMI yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, getaran dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang, dengan skala intensitas II MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Seorang relawan Palang Merah Indonesia Pasaman Barat, Ilham mengatakan, dampak gempa salah satunya merusak bangunan sekolah SD 19 Kinali, Kubah Masjid Agung, Pasaman Barat. "Sejumlah bangunan sekolah mengalami kerusakan," kata Ilham, dikutip dari Antara.
Sementara, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat Azhar mengatakan, gempa yang terjadi pagi ini memang menimbulkan sejumlah kerusakan.
Pihaknya sampai saat ini masih melakukan pendataan. "Saat ini kita masih melakukan pendataan di lapangan," katanya.(red)
Komentar
Posting Komentar