Guru SD di Mojokerto Ketahuan Sandiwara Dirampok Rp 150 Juta
Mojokerto (Kilasntb.com) - Seorang guru SD di Mojokerto mengaku dirampok Rp 150 juta. Uang Rp 150 juta itu merupakan uang pensiun yang dititipkan orang tuanya di deposito, namun saat ditanyai uang tersebut guru SD itu mengaku dirampok.
Awalnya guru SD di Mojokerto mengaku menjadi korban perampokan. Uang deposito Rp 150 juta yang baru saja diambilnya dari bank dibawa kabur empat pelaku. Namun itu semua hanya sandiwara si guru.
Polisi menerima laporan perampokan dari SWN (42). Sri mengaku dirampok di Desa Tanjangrono, Ngoro, Mojokerto. Uang Rp 150 juta miliknya amblas.
Saat melintas di Jalan Raya Desa Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, tepatnya di Jembatan Tanjangrono, Sri mengaku dihadang 4 perampok.
Polisi lalu melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi kejadian. Namun, dalam penyelidikan, polisi mendapati kejanggalan. Pihak Bank Jatim yang turut dimintai konfirmasi mengenai kasus itu mengaku tak pernah mencairkan deposito di hari perampokan itu terjadi.
Polisi kemudian kembali menggali keterangan dari SWN. Kali ini, guru salah satu SDN di Kecamatan Ngoro, Mojokerto, itu mengubah ceritanya.
Selanjutnya, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengatakan SWN mendadak pingsan sehingga perempuan asal Desa Jiken, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, itu dilarikan ke RS Dharma Husada, Ngoro. Ternyata SWN hanya berpura-pura sakit untuk mengelabui polisi.
Dari situlah kebohongan SWN terbongkar. Ia mengaku membuat laporan palsu karena uang deposito titipan orang tuanya telah ia habiskan. (red)
Komentar
Posting Komentar