BBPOM Bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram Kolaborasi Intensifkan Pengawasan Pangan Selama Ramadhan


Mataram bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan serta SAKA (Satuan Karya Pramuka) Pengawas Obat dan Makanan melakukan kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan (foto/istimewa)

Mataram (Kilasntb.com) - BBPOM Mataram bersama Dinas Kesehatan, Dinas Perdagangan serta SAKA (Satuan Karya Pramuka) Pengawas Obat dan Makanan melakukan kegiatan Intensifikasi Pengawasan (Inwas) Pangan Selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1446 H.

Kepala BBPOM Mataram Yosef Dwi Irwan mengatakan, kegiatan Inwas Ramadhan ini telah dilakukan secara terpadu dengan stakeholder sejak 24 Februari hingga 5 Maret 2025.

"Dari 24 sarana distribusi makanan (distributor, grosir, retail modern dan pasar tradisional) di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur yang diperiksa, seluruhnya semenuhi syarat dan tidak ditemukan produk pangan yang TMK,” ungkap Yosef.

Pengawasan keamanan pangan yang dilakukan, menurut Yosef tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadhan saja, tetapi akan tetap rutin setiap harinya, hanya saja pada periode tertentu seperti Ramadhan, Idul Fitri ataupun Nataru kegiatan pengawasan, akan lebih ditingkatkan karena biasanya kebutuhan masyarakat akan pangan meningkat.

Selain melakukan pemeriksaan sarana distribusi pangan, Tim BBPOM di Mataram dengan Mobil Laboratorium Keliling melakukan sampling dan uji cepat (rapid test) terhadap sampel pangan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, seperti: Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methanyl Yellow. 

Tim Terpadu menyisir sentra takjil di kawasan Jl. Airlangga, Jl. Majapahit dan Jl. Panji Tilar. Sebanyak 50 sampel makanan takjil seperti aneka lauk pauk, aneka kue dan gorengan, bakso, cilok, kerupuk, sambal pelecing, es warna merah, saos, dan lainnya telah dilakukan uji cepat (rapid test).

“Hasilnya 49 sampel bebas dari bahan berbahaya dan 1 sampel kerupuk terigu yang disampling di Jl. Airlangga yang positif Boraks,” kata Yosef.

Sebelumnya BBPOM telah melakukan sampling dan uji cepat (rapid test) terhadap 75 sampel makanan, seperti: tahu, cendol, cumi, ikan asin, mie basah, terasi, kerupuk, kolang kaling, bakso, ikan segar, udang, ayam, cilok, dll di Pasar Mandalika, Pasar Jelojok dan Pasar Renteng dan hasilnya 69 sampel bebas dari bahan berbahaya dan masih ada 6 sampel yang positif Boraks, yaitu: 3 sampel kerupuk terigu dan 3 sampel mie basah.

Hingga tanggal 5 Maret, sebanyak 125 sampel makanan telah diuji, dengan hasil 118 sampel (94,4%) bebas dari bahan berbahaya dan 7 sampel (5,6%) positif Boraks.

Dikatakannya, berdasarkan penelusuran untuk kerupuk terigu yang positif Boraks diakui pedagang ada yang berasal dari Jawa namun ada juga produksi lokal. Namun sebagian kerupuk lokal yang  diuji sudah bebas Boraks, artinya pelaku usaha sudah mulai memiliki kesadaran untuk berubah. 

“Nanti kita dorong untuk dapat mengurus izin PIRT di Dinas Kesehatan, agar masyarakat jadi lebih mudah memilih jika ingin membeli kerupuk terigu, pilih yang sudah punya Nomor PIRT,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Emirald Isfihan yang hadir langsung dalam kegiatan Inwas Ramadhan 1446 H di kawasan sentra takjil Jl. Majapahit menyampaikan, kandungan bahan berbahaya seperti Boraks mengakibatkan gangguan kesehatan, salah satunya efek karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker.

“Selain bebas dari bahan berbahaya, harus dipastikan makanan takjil ini bebas dari cemaran lainnya. Pedagang harus memastikan makanan yang dijual tertutup karena lokasi berada di tepi jalan raya sangat memungkinkan terkontaminasi debu ataupun asap kendaraan,” ujar Emirald.

Dinas Kesehatan juga mendorong para pelaku industri rumah tangga untuk mendaftarkan produknya agar memiliki Nomor PIRT. 

“Termasuk nanti untuk produsen kerupuk terigu yang berkomitmen tidak lagi menggunakan Boraks dapat kami dampingi untuk mendapatkan izin PIRT,” ucap dr. Emirald.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti penting Obat dan Makanan yang aman, Tim menyebarkan brosur terkait Keamanan Pangan, Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kedaluarsa), aplikasi BPOM Mobile kepada pedagang dan konsumen. Selain itu dilakukan display contoh-contoh produk kosmetik, obat bahan alam ilegal dan pangan mengandung bahan berbahaya agar masyarkat tidak membeli produk- produk yang beresiko terhadap kesehatan.

Kegiatan Intensifikasi Keamanan Pangan Ramadhan 1446 H akan terus berlanjut sampai dengan Idul Fitri 1445 H. Jika ada pertanyaan atau pengaduan seputar Obat dan Makanan silahkan dapat menghubungi Layanan Informasi dan Pengaduan Masyarkat BBPOM di Mataram pada nomor 087871500533 atau datang langsung ke kantor BBPOM di Mataram, Jl. Catur Warga – Mataram. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama