RSUD H. Moh Ruslan Mataram Diakui Balai Bahasa NTB sebagai Teladan Penggunaan Bahasa Indonesia

RSUD H. Moh Ruslan Kota Mataram
Direktur RSUD H. Moh Ruslan Mataram, dr. Hj. NK. Eka Nurhayati, Sp.OG.Subsp.FER., M.Kes.M.Sc saat menerima langsung penghargaan sebagai Lembaga Terapresiasi dalam Pengutamaan Bahasa Negara tingkat Provinsi NTB 2025 pada Puncak Acara Bulan Bahasa dan Sastra 2025 (foto/instagram)

Mataram (Kilasntb.com) — RSUD H. Moh Ruslan Kota Mataram meraih penghargaan sebagai Lembaga Terapresiasi dalam Pengutamaan Bahasa Negara tingkat Provinsi NTB Tahun 2025. Penghargaan tersebut diberikan oleh Balai Bahasa Provinsi NTB pada Puncak Acara Bulan Bahasa dan Sastra 2025, Selasa (28/10/2025).

Penghargaan yang tertuang dalam piagam bernomor 1222/15.06/BSb.06.02/2025 itu ditandatangani Kepala Balai Bahasa NTB, Dra. Dwi Pratiwi, M.Pd. RSUD H. Moh Ruslan dinilai konsisten menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pelayanan publik.

Penilaian meliputi penggunaan bahasa pada dokumen resmi, papan layanan, ruang publik, dan komunikasi antara tenaga kesehatan dan pasien. Upaya ini dinilai sejalan dengan peningkatan mutu layanan rumah sakit.

Direktur RSUD H. Moh Ruslan Mataram, dr. Hj. NK. Eka Nurhayati, Sp.OG.Subsp.FER., M.Kes.M.Sc. menegaskan bahwa penggunaan bahasa yang tepat di layanan kesehatan bukan sekadar memenuhi aturan.

“Bahasa yang benar di layanan kesehatan bukan hanya soal formalitas. Ini terkait keselamatan pasien. Informasi medis harus jelas dan tidak menimbulkan salah paham,” ujarnya di Mataram, Kamis (30/10).

Program Pengutamaan Bahasa Negara dari Balai Bahasa NTB bertujuan mendorong lembaga publik menjadi contoh dalam penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai kaidah, sekaligus tetap memberi ruang bagi bahasa daerah dan bahasa asing.

dr. Eka menambahkan bahwa cara rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat juga menjadi bagian dari standar layanan. RSUD H. Moh Ruslan Mataram turur berperan aktif dalam menjaga identitas nasional sekaligus mendukung visi pemerintah untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama di ruang publik.

“Layanan bukan hanya soal kemampuan medis, tetapi juga bagaimana kami berkomunikasi. Bahasa harus jelas, mudah dipahami, dan berpihak kepada pasien. Kami akan terus menjaga konsistensi itu,” katanya.

Penghargaan ini menambah daftar prestasi RSUD H. Moh Ruslan dalam tiga tahun terakhir, seiring dengan pembenahan layanan, digitalisasi administrasi, dan peningkatan mutu pelayanan. Pencapaian ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas layanan kesehatan dapat berjalan bersama dengan penggunaan bahasa Indonesia yang tertib dan komunikatif. (F)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama