![]() |
| Magic Chair Emsella, perangkat berbasis High-Intensity Focused Electromagnetic (HIFEM) yang kini menjadi satu-satunya tersedia di NTB (foto/instagram) |
Mataram (Kilasntb.com) — Di tengah meningkatnya kebutuhan terapi non-invasif untuk kesehatan panggul dan seksual, RSUD H. Moh Ruslan Kota Mataram memperkenalkan teknologi baru yang mulai menarik perhatian banyak negara, Magic Chair Emsella, perangkat berbasis High-Intensity Focused Electromagnetic (HIFEM) yang kini menjadi satu-satunya tersedia di NTB.
Kehadiran alat ini bukan sekadar menambah daftar fasilitas modern rumah sakit, melainkan membuka alternatif terapi yang lebih cepat, aman, dan tanpa prosedur rumit. Bentuknya menyerupai kursi, namun di balik desain minimalis tersebut, tersimpan teknologi elektromagnetik berintensitas tinggi yang dirancang untuk memicu kontraksi otot panggul secara supramaksimal, sesuatu yang tidak dapat dicapai lewat latihan biasa.
Direktur RSUD H. Moh Ruslan Kota Mataram, dr. Hj. NK. Eka Nurhayati, Sp.OG, menyebut Treatment Emsella sebagai terobosan penting di bidang rehabilitasi medik.
“Terapi ini dapat digunakan baik oleh pria maupun wanita. Salah satu manfaat utamanya adalah meningkatkan kesehatan seksual, termasuk mengencangkan otot panggul pasca persalinan dan membantu mengatasi ejakulasi dini,” ujarnya, Jumat (14/11).
Konsep kerja Emsella cukup sederhana untuk pasien, namun canggih dari sisi teknologi. Hanya dengan duduk selama 28 menit, tubuh menerima rangsangan elektromagnetik yang menstimulasi otot dasar panggul seolah melakukan 11.000 kali latihan Kegel dalam satu sesi. Tanpa rasa sakit, tanpa perlu mengganti pakaian, dan tanpa masa pemulihan.
Selain untuk peningkatan fungsi seksual, teknologi ini juga efektif untuk menangani inkontinensia urine, salah satu gangguan kesehatan yang sering diabaikan meski sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Banyak pasien yang enggan berobat karena malu. Dengan treatment Emsella, terapi menjadi lebih mudah, praktis, dan tidak invasif,” tambah dr. Eka.
RSUD H. Moh Ruslan merekomendasikan pasien menjalani dua sesi per minggu hingga enam kali treatment, dengan biaya Rp300.000,- per sesi, jauh lebih rendah dibandingkan tarif fasilitas serupa di kota-kota besar.
Di ruang perawatan, seorang tenaga kesehatan memperagakan cara kerja Magic Chair Emsella kepada pengunjung dengan pendekatan edukatif, bahwa teknologi kesehatan tidak selalu harus rumit atau menakutkan. Cukup duduk, relaks, dan biarkan perangkat bekerja.
Melalui Magic Chair Emsella, RS Ruslan menegaskan posisinya sebagai rumah sakit rujukan yang tak hanya fokus pada layanan kuratif, tetapi juga pada inovasi yang menyentuh aspek kualitas hidup pasien.
“Kami mengajak masyarakat NTB yang mengalami gangguan inkontinensia atau membutuhkan terapi penguatan otot panggul untuk mencoba layanan ini di Poli Rehabilitasi Medik RS Ruslan,” pungkasnya.
Inovasi ini menandai langkah baru, teknologi yang biasanya hanya tersedia di pusat metropolis, kini bisa diakses masyarakat NTB dengan biaya terjangkau, membawa standar baru dalam layanan kesehatan modern. (F)
