![]() |
| Kegiatan Gerakan Orang Tua Peduli Stunting yang digelar di UPT Puskesmas Narmada, Lombok Barat |
Lombok Barat (Kilasntb.com) — Upaya menekan angka stunting di Nusa Tenggara Barat kembali digencarkan. Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., mengingatkan bahwa peran orang tua menjadi kunci utama dalam menjaga tumbuh kembang anak di masa krusial kehidupan.
Dalam kegiatan Gerakan Orang Tua Peduli Stunting yang digelar di UPT Puskesmas Narmada, Lombok Barat, Rabu (26/11), Wagub menegaskan bahwa nutrisi bagi anak dengan keterlambatan pertumbuhan harus benar-benar tepat sasaran dan dikonsumsi oleh penerimanya.
“Bantuan seperti telur, susu, dan nutrisi tambahan itu jangan hanya diberikan, tetapi harus dipastikan sampai dan dikonsumsi oleh anak-anak yang membutuhkan. Pendampingan harus berjalan sampai tingkat kader posyandu,” tegasnya.
Ketua BKOW NTB itu mengungkapkan bahwa dari sepuluh kabupaten/kota, dua wilayah masih berada di zona merah stunting, yakni Lombok Timur dan Lombok Utara. Ia meminta agar screening dini terus diperluas untuk mendeteksi potensi stunting sejak awal.
Meski Lombok Barat kini berada di zona hijau, Wagub mengingatkan agar tidak terlena.
“Kita tidak boleh menunggu sampai anak terindikasi stunting. Screening sejak dini penting untuk mencegah angka stunting bertambah,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP-PKK Lombok Barat, Ayu Indra Rukmana, menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemprov NTB dan menyoroti pentingnya peran orang tua dalam menjaga kualitas hidup anak.
“Faktor penyebab stunting itu kompleks. Pola asuh, kebersihan lingkungan, gaya hidup kurang sehat, semua berpengaruh. Dengan program ini, harapannya anak-anak kita tumbuh lebih sehat menuju Indonesia Emas 2045,” kata Ayu.
Program ini menjadi rangkaian upaya kolaboratif antara pemerintah provinsi, pemerintah daerah, PKK, dan masyarakat untuk mempercepat penurunan stunting di NTB.
Dengan penguatan edukasi gizi, pendampingan keluarga, hingga pengawasan bantuan nutrisi, Pemprov NTB berharap angka stunting di daerah itu terus menurun secara signifikan. (Fd)
