![]() |
| Plt. Kepala BKKBN Perwakilan NTB, Dr. Lalu Makripuddin |
Mataram (Kilasntb.com) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) wilayah NTB menganggarkan lebih dari 16 Milyar anggaran untuk pengadaan alat kontrasepsi pencegahan peningkatan kasus stunting.
Plt. Kepala BKKBN Perwakilan NTB, Dr. Lalu Makripuddin mengatakan melalui dana alokasi khusus ini, pelayanan alat kontrasepsi itu akan dibiayai dengan memberikan kepada acceptor atau penerima secara gratis.
Alat kontrasepsi tersebut berupa kondom, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), Implan, Tubektomi dan Vasektomi, pil KB serta suntikan KB.
"Pembiayaan layanan alat kontrasepsi ini, difokuskan pada metode kontrasepsi jangka panjang yang terdiri dari alat kontrasepsi dalam Rahim (IUD), Implan, Tubektomi dan Vasektomi," terangnya, pada Rabu (21/06/2023).
Sementara untuk layanan kondom, pil dan suntikan KB menjadi layanan berbeda yang juga tetap dapat diberikan kepada penerima.
Pelayanan alat kontrasepsi ini untuk mendorong masyarakat supaya mau menggunakan alat kontrasepsi, mengingat besaran kasus stunting khususnya di NTB saat ini telah mengkhawatirkan, karena berada di atas standar WHO.
"Kita di NTB itu perlu kerja sangat keras agar supaya angka stunting kita bisa 14 persen di tahun 2024 karena posisi kita saat sekarang 32 persen," imbuhnya.
Makripuddin juga membeberkan besarnya kasus stunting itu karena empat faktor, pertama terlalu muda ketika melahirkan, kedua itu terlalu sering melahirkan yang ketiga itu terlalu dekat jarak atau kurang jauh antara kelahiran pertamanya dengan kelahiran berikutnya, dan yang ke-empat itu terlalu tua melahirkan.
"Intervensi seperti ini kami harapkan bisa menurunkan angka stunting kita, selain dengan program-program lain seperti pendampingan untuk merubah pola hidup masyarakat," tandasnya. (V)
