Kriminalitas di NTB Naik Sepanjang 2025, Polda Akui Penyelesaian Perkara Menurun

Jumpa pers di Polda NTB (Dok. Kilas NTB)

M
ataram (Kilasntb.com) — Sepanjang 2025, angka gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Nusa Tenggara Barat justru meningkat. Data Polda NTB mencatat, jumlah gangguan kamtibmas naik dari 7.296 kasus pada 2024 menjadi 7.820 kasus pada 2025 atau meningkat 7,18 persen. Namun di saat yang sama, tingkat penyelesaian perkara mengalami penurunan signifikan.

Wakil Kepala Kepolisian Daerah NTB Brigjen Pol. Hari Nugroho mengatakan, penurunan penyelesaian perkara tidak bisa dilepaskan dari meningkatnya kompleksitas kejahatan yang ditangani aparat sepanjang tahun ini.

“Jumlah penyelesaian perkara pada 2025 tercatat 5.546 kasus, turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 6.077 kasus. Persentase penyelesaian juga menurun dari 86 persen menjadi 74 persen,” kata Hari Nugroho saat jumpa Pers Akhir Tahun 2025 di Mapolda NTB, Senin (29/12).

Menurut Hari, dinamika kejahatan di NTB semakin beragam, melibatkan lintas wilayah hingga lintas moda transportasi. Kondisi ini menuntut pendekatan penegakan hukum yang lebih cermat dan berbasis intelijen.

Kejahatan Menonjol Turun, Tapi Belum Tuntas

Meski total gangguan kamtibmas meningkat, Polda NTB mencatat penurunan kejahatan yang dinilai meresahkan masyarakat. Sepanjang 2025, jumlah kejahatan kategori tersebut tercatat 1.983 kasus, turun sekitar 9 persen dibandingkan 2024 yang mencapai 2.172 kasus.

Namun, dari jumlah tersebut, crime clearance hanya mencapai 1.373 kasus, lebih rendah dibandingkan capaian 2024 sebanyak 1.800 kasus.

“Sebagian perkara masih dalam proses penyidikan dan akan diselesaikan pada periode berikutnya,” ujar Hari.

Narkotika Masih Jadi Ancaman Serius

Polda NTB juga menyoroti ancaman narkotika yang masih menjadi persoalan serius. Sepanjang 2025, aparat mengungkap sejumlah kasus narkoba skala besar dengan total barang bukti sabu lebih dari 10 kilogram. Jalur peredaran melibatkan jalur darat, penginapan, pemukiman, hingga Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam).

Hari menegaskan, pengungkapan ini menunjukkan bahwa NTB masih menjadi wilayah yang rawan dimanfaatkan jaringan narkotika lintas daerah.

“Kami berkomitmen memutus jaringan narkotika dari hulu ke hilir,” katanya.

Kecelakaan Lalu Lintas Naik, Korban Meninggal Turun

Di sektor lalu lintas, angka kecelakaan mengalami kenaikan. Pada Triwulan II 2025 tercatat 540 kasus kecelakaan lalu lintas, meningkat menjadi 601 kasus pada Triwulan III. Meski demikian, jumlah korban meninggal dunia justru menurun dari 87 orang menjadi 77 orang.

Kasus kecelakaan paling banyak terjadi di wilayah Polresta Mataram dan Polres Lombok Timur.

Inovasi Penegakan Hukum

Selain penindakan kriminal, Polda NTB juga menaruh perhatian pada penertiban tambang ilegal. Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya penegakan hukum sekaligus perlindungan lingkungan.

Di internal kepolisian, Polda NTB mencatat telah menangani 121 laporan pelanggaran kode etik sepanjang 2025. Sebanyak 88,5 persen laporan telah diselesaikan, dengan 52 perkara disidangkan melalui Komisi Kode Etik Polri.

Sebagai bagian dari pembenahan institusi, Polda NTB meluncurkan aplikasi E-Tindakan Disiplin yang terintegrasi dengan sistem E-Teguran Humanis.

“Inovasi ini untuk memastikan pembinaan disiplin yang transparan, terukur, dan berkeadilan,” kata Hari.

Pengamanan Agenda Nasional

Hari Nugroho menambahkan, sepanjang 2025 Polda NTB juga melaksanakan 10 operasi kepolisian, termasuk pengamanan MotoGP Mandalika serta Operasi Lilin Rinjani 2025 yang melibatkan sekitar 1.900 personel gabungan.

Menutup paparan, Polda NTB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, tertib berlalu lintas, dan mengutamakan keselamatan dalam perayaan Tahun Baru. (Fd)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama